Kekuatan umat muslim

Jumat, 29 Oktober 2010

Pupuk Karakter lewat Pelatihan PDF Print
Thursday, 28 October 2010
SEJATINYA karakter tidak hanya meliputi faktor kognitif,tapi juga erat berhubungan dengan aspek afektif dan motorik. Karakter seperti kepemimpinan tentunya tidak bisa diajarkan lewat teori yang diberikan kepada siswa.Sementara siswa tinggal menerimanya begitu saja.
Namun, melatih jiwa kepemimpinan dilakukan melalui kegiatan praktik yang dijalani sebagai sebuah proses yang bertahap dan membutuhkan proses yang panjang sehingga jiwa kepemimpinan erat melekat dalam diri siswa. “Tetapi saya melihat sebagian besar institusi pendidikan yang ada hanya melatih siswa untuk menjadi profesional dan bukan menjadi pemimpin,”kata pengamat pendidikan Hanif Saha Ghafur.Karena kepemimpinan tidak bisa didapat lewat mengenyam teori saja, Hanif memandang perlunya kegiatan yang dapat menumbuhkan rasa kepemimpinan. Sebut saja kegiatan outbound yang dapat memupuk jiwa kepemimpinan serta menggalang kerja sama tim.“Nurturing characterbisa dilakukan lewat kegiatan outdoor dengan bermain atau melakukan outbound,” ungkap Hanif.
Dikatakan Hanif,karena karakter tidak dapat ditanamkan dengan metode pengajaran saja,maka sekolah pun selayaknya menumbuhkan sikap kepemimpinan siswanya dengan latihan yang kuat. Sebab, pemimpin dengan karakter yang kuat bukan didapat lewat pengajaran,tapi dengan dilatih. Hanif juga mengatakan, pendidikan karakter yang tepat hendaknya mampu menjadikan siswa menjadi individu yang cerdas, bermutu, kompetitif, dan memiliki prestasi yang membanggakan. “Siswa sebaiknya memiliki pemahaman bahwa sukses tidak bisa diraih tanpa kompetisi,” kata Hanif mengakhiri pembicaraan. (sri noviarni)    
PEMAKAMAN MASSAL Aparat TNI bersama warga mengangkat peti jenazah korban letusan Gunung Merapi yang akan dimakamkan secara massal di Desa Umbulharjo, Kabupaten Sleman, kemarin.


YOGYAKARTA (SINDO) - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas.Kemarin,gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta itu dua kali memuntahkan materi yang biasa disebut wedhus gembelitu.

Awan panas pertama muncul pada pukul 16.13 WIB selama 3 menit dan kedua pada 19.54 WIB selama 2-3 menit.Keduanya mengarah ke s e l a t a n dengan jarak luncur sekitar 2,5 km. Kemu n c u l a n awan panas yang kedua ini kemudian dit a n d a i dengan munculnya titik api diam yang menjadi tanda menurunnya aktivitas Merapi. Namun,Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM Surono meminta masyarakat tetap bersabar di pengungsian. Dia menandaskan bahwa pihaknya belum mencabut status Merapi meski mengalami penurunan intensitas kegempabumian.

“Penurunan hanya intensitas kegempabumian, tapi bukan menurun aktivitasnya, masih awas,”katanya. Saat memberikan keterangan pers di Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta tadi malam, Surono menegaskan bahwa rekomendasi PVMBG belum diubah, yakni daerah yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) III harus bebas dari aktivitas penduduk. Wakil Presiden Boediono juga meminta masyarakat tetap waspada karena pengetahuan dan teknologi memiliki keterbatasan dalam mendeteksi gejala alam.

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini juga meminta masyarakat mematuhi berbagai imbauan pemerintah karena memiliki maksud yang baik. Setelah kondisinya nanti berangsur menurun, warga baru bisa kembali pada kehidupan normal. Permintaan ini disampaikan Wapres saat meninjau lokasi pengungsian letusan Gunung Merapi di Desa Keputran,Kecamatan Kemalang, Klaten,Jawa Tengah,kemarin. Dalam kunjungannya, Boediono didampingi istri dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, di antaranya Menteri Pendidikan Nasional M Nuh,Menteri Agama Suryadharma Ali,Menpora Andi Mallarangeng,serta Menteri Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan Anak Linda Gumelar. Seruan agar warga tetap di pengungsian pun disampaikan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo.

Bibit meminta warganya tetap waspada karena sebagian warga telah memutuskan meninggalkan lokasi pengungsian dan kembali ke rumah mereka yang berada di ring kawasan rawan bencana. Untuk diketahui, jumlah pengungsi di tiga kabupaten di Jawa Tengah sebanyak 37.754 jiwa dengan jumlah pengungsi sebagian besar berada di Kabupaten Magelang. Pengungsi dari Kabupaten Magelang berasal dari 28 desa berjumlah 28.809 orang, 3.970 pengungsi dari tiga desa di Boyolali,dan 4.975 pengungsi dari empat desa di Klaten. Mantan Pangkostrad itu memastikan tidak banyak kerugian material dialami para warga akibat erupsi Merapi di Jawa Tengah.

Menurutnya, keberhasilan antisipasi jatuhnya korban dalam bencana Merapi tidak lepas dari upaya pembuatan protap oleh pemerintah provinsi pascapenetapan status waspada gunung tersebut pada pertengahan September lalu. Surono berharap munculnya titik api diam itu sebagai tanda-tanda proses pembentukan kubah lava, lalu aktivitas Merapi menurun seperti menjadi tradisi gunung teraktif di dunia tersebut.Hanya, lanjutnya, bukan berarti bahaya menurun.“Sekarang sistemnya sudah terbuka, arahnya sudah semakin kelihatan ke mana kalau terjadi (letusan),”jelasnya. Artinya, lanjutnya, jika keluar sumbat lava maka akan terbentuk kubah sehingga lama-lama aktivitas berhenti.

“Bisa kemungkinan setelah ini (titik api diam) muncul lelehan lava, tetapi mudah-mudahan hanya pembentukan kubah baru. Selama ini pembentukan kubah selalu didahului adanya titik api diam,”paparnya. Kepala BPPTK Yogyakarta Subandriyo menambahkan bahwa kebiasaan Gunung Merapi setelah erupsi adalah membentuk kubah baru. Dia menyebutkan, letusan Merapi pada 1994, 1997, 1998 sampai 2006 selalu memunculkan kubah baru. “Namun yang jelas, sampai saat ini bahaya masih terjadi. Status tetap level IV atau awas,”ungkapnya. Dia juga memprediksi posisi kubah lava baru akan mengganggu kubah tapal kuda dengan volume delapan juta meter kubik.

“Apabila itu sampai terjadi, sisi barat daya Gunung Merapi atau ke arah wilayah Kabupaten Magelang (Jawa Tengah) harus waspada karena longsoran material vulkanik dari kubah tapal kuda berpotensi menimbulkan bencana di sepanjang aliran Kali Krasak,Kali Putih,Kali Sat,dan Kali Senowo,”katanya. (ridwan anshori/ant)

Sabtu, 09 Oktober 2010

Buah Manis Perkuat Daya Tahan Tubuh

MADINAH–Selama di Madinah dengan kondisi cuaca dan suhu yang dingin, jemaah Indonesia rawan penyakit inveksi saluran pernapasan atas (ISPA) berupa batuk-pilek dan flu ringan. ISPA ini bisa berbahaya apabila menyebabkan sesak napas, pnemonia dan inspeksi saluran pernapasan bagian bawah.

Oleh karena itu, jemaah diminta untuk memperkuat daya tahan tubuh dengan makan, minum dan istirahat yang cukup. Di samping itu, jemaah juga diminta banyak mengonsumsi buah-buahan dengan rasa manis, dan bukan yang asam seperti jeruk. Karena dengan perubahan cuaca dan suhu, keasaman dapat menyebabkan diare.

Namun sayangnya, menurut dr. Agus Setiawan, petugas kesehatan dari kloter 56 SOC Solo, buah yang disajikan oleh katering selama di Madinah lebih sering berupa jeruk dengan rata-rata jeruk yang rasanya asam. Hal ini akan membuat jemaah bisa mengalami diare. Oleh karena itu, dirinya meminta agar buah jeruk yang disajikan diganti dengan buah lain seperti apel atau pisang, agar jemaah bisa terhindar dari diare dan rata-rata buah di Arab Saudi rasanhya asam.

Menanggapi keluhan mengenai rasa buah jeruk yang asam ini, Kepala Daerah Kerja Madinah Cepi Supriatna menandaskan tidak menjadi masalah apabila harus menggganti buah jeruk dengan buah lain apabila buah jeruk memang membuat mudarat. Mengenai penggantian ini pihaknnya akan bekerja sama dengan katering untuk mengakomodir kepentingan jemaah.

Pemerintah Tetapkan Batas Pelunasan BPIH 2010

Pemerintah menetapkan batas pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji 1431 H/2010 M. Pelunasan BPIH untuk jamaah haji regular dilaksanakan selama 19 hari kerja mulai tanggal 3 sampai 30 Agustus 2010. Sedangkan batas pembayaran BPIH bagi jamaah haji khusus dilaksanakan selama 8 hari kerja dimulai 3-12 Agustus 2010.

Batas pelunasan BPIH haji regular lebih lama karena jumlah jamaah lebih banyak dan mayoritas berdomisili di pedalaman. Demikian disampaikan Menteri Agama, Suryadharma Ali, saat memberikan konferensi pers di Gedung Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, Senin (2/8)

Suryadharma menjelaskan, pembayaran BPIH menggunakan mata uang dolar Amerika atau mata uang rupiah sesuai kurs jual transaksi Bank Indonesia yang berlaku pada hari dan tanggal pembayaran. Transaksi tersebut dilakukan pada Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH tempat setoran awal pada setiap hari kerja. Bagi jamaah haji yang berada di Indonesia Barat dimulai pukul 10.00 s/d 15.00 WIB, Indonesia Tengah 11.00 s/d 16.00 WITA, dan Indonesia Timur 12.00 s/d 17.00.

Jumat, 08 Oktober 2010

                                                                   Presiden Aquino menyanyikan lagu kebangsaan

MANILA - Jangan main-main jika sampai salah menyanyikan lagu kebangsaan. Setidaknya inilah yang dialami oleh warga Filipina. Salah menyanyikan lirik lagu kebangsaan, maka dapat berakhir di penjara atau didenda sebesar USD2.000 atau sekira Rp17,2 juta (Rp8,914 per USD).

Aturan mengenai denda ini bahkan sudah ditetapkan oleh parlemen Filipina dan sudah dijadikan hukum yang mengikat. Senat Filipina memilih akan menjatuhkan hukuman berupa denda atau penjara bagi warga mereka yang menyanyikan Lupang Hinirang tidak sesuai ataupun tanpa sikap patriot.

"Kongres telah telah memberikan peluang bagi pemerintah untuk memperkuat kampanye patriotisme, rasa hormat dan kecintaan kepada negara dengan mengharuskan menyanyikan lagu kebangsaan dengan benar," ungkap pengusung aturan tersebut Salvador Escudero seperti dikutip Reuters, Jumat (8/10/2010).

Korban banjir papua membutuhkan pakaian

AKARTA - Para korban banjir di distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat membutuhkan sejumlah barang di antaranya, sarung tangan latek dan pakaian.

“Mereka membutuhkan masker, sarung tangan latek, bama dan pakaian,” ujar Sekretaris PMI Papua Barat La Abidin melalui pesan singkat kepada okezone, Jumat (8/10/2010).

Hingga pagi tadi, PMI telah menemukan 95 korban tewas yang sempat dinyatakan hilang.

Sementara korban hilang, kata La Abidin, hingga kini dinyatakan 117 orang. Selain itu, tim medis telah menangani 1.061 orang yang menderita luka-luka. Pasien yang dirujuk ke Nabire tercatat 87 orang dengan menggunakan helikopter dan pasien meninggal di rumah sakit tiga orang.

Seperti diketahui, banjir bandang di Papua Barat terjadi pada Senin 04 Oktober 2010 pukul 06.00 WIT. Lokasi kejadian terletak di Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat di mana lokasi yang terkena dampak yaitu Wasior I, Wasior II, Rado, Moru, Maniwak, Manggurai, Wondamawi, dan Wondiboy.

Penyebab kejadian adalah hujan deras yang terjadi pada Minggu 3 Oktober sore sampai Senin 04 Oktober dini hari yang mengakibatkan tiga sungai (Kali Sanduai, Kali Anggris dan Kali Manggurai) meluap sehingga menimbulkan banjir bandang yang membawa lumpur, kayu, dan batuan.

Akibat kejadian tesebut sebanyak 4.000 orang mengungsi ke sejumlah lokasi di antaranya Manokwari, Nabire dan Distrik Oransbari. Disebutkan sebanyak 31 unit rumah rusak berat, 2 unit rumah sakit rusak berat, 1 unit sekolah rusak berat, 1 ruas jalan rusak berat, 4 unit jembatan rusak berat, dan 1 hotel rusak berat.

Rabu, 06 Oktober 2010

RMS masih dibahas

Jayapura (SIB)
Sekelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang sedang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Abepura, Jayapura, Papua, baik nara pidana politik (Napol) maupun tahanan politik (Tapol) pada Minggu mengibarkan bendera Bintang Kejora dalam rangka HUT OPM (1 Juli 1969-2007).
Pengibaran bendera dilakukan oleh Yusak Pakage, yang merupakan Tapol yang pernah pula mengibarkan bendera yang sama pada 1 Desember 2005 bersama rekannya Filep Karma. Hadir pula Cosmos Yual Napol kasus peristiwa berdarah 16 Maret 2006 di depan Universitas Cenderawasih (Uncen), Abepura, Jatapura.
Yusak Pakage, kepada wartawan mengatakan, HUT OPM yang mereka rayakan bukan merupakan hal yang baru, sebab telah di deklarasikan di Kamp Victoria, Kabupaten Kerom oleh Pimpinan OPM, Jacob Pray dan Zeth Rumkorem.
Ia menjelaskan, apa yang dilakukan OPM bertujuan melindungi dan mempertahan ciri khas orang asli Papua.
“OPM melindungi keaslian orang Papua,” kata Pakage.
Pantauan di tempat kejadian, pengibaran bendera Bintang Kejora dilakukan di atas atap rumah Lapas Abepura yang juga dikuti beberapa Tapol/Napol lainnya, namun kejadian ini tidak berlangsung lama sebab aparat keamanan Lapas segera bertindak memerintahkan mereka menghentikan perbuatan itu dan turun dari atas atap rumah tersebut.
Mereka langsung diamankan oleh aparat keamanan Lapas Abepura untuk dimintai pertanggunjawabannya. (Ant/r)

sholat demi Kebangkitan bangsa

Di salah satu kalimat adzan terdapat kata "hayya alalfalaah" yg artinya mari kita menuju kemenangan, dari itu lah terkandung makna bahwa dengan menunaikan, melaksanakan, menjalankan ibadah sholat berarti kita membangkitkan bangsa dan agama kita.